Radio Rama FM Ajibarang, Radio Komunitas Berbasis Sekolah

Ditengah derasnya platform musik berbasis internet, keberadaan radio komunitas menjadi sangat langka. Apalagi radio komunitas yang berbasis sekolah. SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang Banyumas Jawa Tengah menjadi salah satu sekolah yang memiliki radio komunitas secara mandiri.

Radio komunitas sendiri adalah stasiun radio yang mengudara di suatu wilayah tertentu. Menurut Asosiasi Penyiar Radio Komunitas Dunia (AMARC), radio komunitas diartikan sebagai “stasiun yang merespon kebutuhan komunitas yang dilayaninya dan berkontribusi pada perkembangannya dengan cara yang progresif untuk mendorong perubahan sosial”.

Ciri khas radio komunitas adalah sinyal siaran yang terlokalisasi, biasanya hanya mencakup area tertentu, seperti kota, pedesaan, atau bahkan negara kecil. Sinyal-sinyal ini terletak di pusat komunitas, gereja, LSM, sekolah, dan tempat-tempat lainnya yang umum. Meskipun bentuk dan tujuan radio komunitas berbeda-beda dalam konteks yang berbeda, prinsipnya sama.

Sebagai contoh, radio komunitas sering dianggap sebagai jenis media yang berbeda yang menawarkan alternatif untuk penyiaran konvensional. Dengan demikian, radio komunitas menciptakan tempat diskusi publik yang berfokus pada masalah lokal dan komunitas.[1]

Berdiri pada 25 Oktober 2016 lalu, Radio Rama FM menjadi salah satu radio komunitas yang terus awet hingga hari ini.

Direktur Rama FM, Wahyono menjelaskan, keinginan menghadirkan media yang tidak sekedar berisi hiburan tapi juga da’wah dan pendidikan. Sekaligus bisa dinikmati masyarakat bawah menjadi motivasi awal hadirnya Rama FM.

“Hari ini Rama FM hampir berjalan 6 tahun, dengan ratusan penggemar fanatik yang tesebar di berbagai wilayah,” katanya di Studio Rama FM Ajibarang, Sabtu (8/9).

Saat ini radio Rama FM sudah dikenal di beberapa daerah sekitar yang terjangkau yaitu Kecamatan Ajibarang, Cilongok, Wangon, Jatilawang, Gumelar, Lumbir dan sebagian masuk Kabupaten Cilacap. Sementara untuk arah barat meliputi Pekuncen dan sebagian Brebes Selatan.

Wahyono menyampaikan, radio komunitas merupakan media alternatif yang bisa digunakan sekolah dan masyarakat untuk berbagi informasi. Bagi sekolah, lanjut Wahyono  radio dapat dimanfaatkan untuk keperluan sosialisasi kelembagaan. Dan bisa juga untuk pendidikan kepada masyarakat.

Baca Juga : Radio Rama FM, Lima Tahun Menyapa Pendengar Lewat Udara

“Sebenarnya sekolah atau madrasah Ma’arif dapat ikut meramaikan radio dengan mengisi agenda siaran. Tiap jurusan bisa siaran sesuai keilmuan masing-masing. Jadi bermanfaat untuk media pendidikan juga,” jelas Guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang itu.

Dikatakan, penyiar radio yang bertugas diambil dari alumni. Tujuannya, sekolah ingin memberdayakan alumni yang bekerja maupun yang kuliah untuk meramaikan radio. Penyiar lain juga diambil dari kalangan penyiar senior dan profesional dari Purwokerto.

Konsepnya masih campuran antara radio komunitas populer dengan radio dakwah dan pendidikan. Jadi, dari pagi sampai malam diisi dengan murotal Qur’an, pengajian, kajian, info pendidikan, layanan masyarakat, musik populer dan lagu kesukaan pendengar, tambah Wahyono.

“Kami berharap siapapun dapat mewarnai radio Rama FM, sehingga fungsi radio komunitas sebagai agen perubahan sosial dapat terwujud,” harapnya.

Radio Rama dapat diakses di 103.6 FM yang berstudio di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang lantai II, Jalan Raya Ajibarang KM 1, Kedungmeong, Pandansari, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah 53163.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *