BEBERAPA sungai yang ada di sekitar kota Purwokerto, seperti sungai Mengaji, Logawa, Banjaran, Kranji dan Pelus, tiga bulan terahir mengalami peningkatan dalam kaitannya dengan aktifitas masyarakat di sungai. Terutama mancing dan njala. Sementara nawu, mijah dan regem, sudah jarang kelihatan.
Peningkatan aktifitas di sungai ini dipicu karena dampak covid-19. Sebelum Corona, sungai terlihat biasa-biasa saja, tapi saat ini banyak yang turun ke sungai, barangkali untuk mengobati kebosanan di rumah karena Work From Home (WFH).
Sungai adalah bagian dari kehidupan. Terlepas adanya oknum yang tidak bertanggung jawab, itu bentuk kedzaliman pribadi.
Nenek moyang kita dan tentunya kita juga, menjadikan sungai sebagai bagian dari kehidupan. Dulu, sekalipun kita memfungsikan sungai seolah-olah sebagai “WC”, tapi keseimbangan air masih cukup. Saat ini, ketika jamban sudah ada di rumah masing-masing, justru isi sungai makin gila.
Dulu, kotoran kita, begitu masuk sungai, langsung disambut sukaria oleh ekosistem air. Sekarang ikan merana, kotoran manusia berganti, menjadi kotoran industri, seperti tas kresek, pempers, bahkan pembalut wanita pun masuk sungai.
Kini, ketika ikan sudah tak sebanyak dulu, dan sungai sudah terkontaminasi oleh produk-produk sampah masa kini, ditambah keserakahan manusia menangkap ikan dengan obat kimia (penghancur massal) sungai tak lagi nyaman untuk njala, nawu, marak, mancing, apalagi regem.
Baca Juga : Ke Kebun Kita Kan Kembali
Regem adalah teknik menangkap ikan bermodalkan ketrampilan tangan dan tentunya ramah lingkungan. Seseorang yang mau regem, harus mencemplungkan dirinya ke dalam air. Bisa dalam kolam maupun dalam sungai. Dengan syarat, sungainya bersih. Kini, hampir semua sungai tidak lagi bersih. Begitu mudahnya kita ini melempar sampah ke sungai.
Sungai menjadi cermin bagi warganya. Kalau sungainya kotor, berarti kita kurang peduli dengan sungai kita.
Tahun 1980 an, sungai Tajum, yang membentang dari Gumelar sampai Rawalo, masih menjadi ajang regeman bagi masyarakatnya. Namun bagaimana dengan sekarang?