Tetaplah bergaul dengan mereka yang melakukan dosa, jangan tinggalkan mereka dan jangan pernah bosan menasehati..
Kalau menjauhi ahli maksiat dibenarkan maka berarti kita semua akan saling menjauhi, karena kita semua manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, sehingga terjadilah perpecahan dan putusnya hubungan.
Yang dilarang adalah kamu mendukung maksiat dan ikutan melakukan maksiat… Misal: berteman dengan para pemabuk; bukannya kamu menasehati, tapi malah membelikan khomr, menuangkan atau bahkan ikutan mabuk juga.
Kadang kala, kita tidak bisa menasehati, terutama kalau yang dinasehati orang yang lebih tua atau tidak mau dinasehati secara langsung.. maka do’akanlah..
Khaali (saudara ibuku) yang mengurusku, dulu tidak shalat, beliau di masa muda bekerja di Iraq, di sana mulai meninggalkan shalat.. aku pun menasehati.. beliau menyuruhku untuk diam..
Aku sangat sedih..
Ketika aku umrah, saat thawaf, aku berdo’a: semoga khaali kembali beribadah pada Allah..
Ketika aku kembali dari umrah, begitu sampai di rumah, aku menelpon khaali yang berkata: “Aku sangat ingin shalat, tolong kirimi aku buku fiqh tentang tata cara wudhu & shalat, karena aku perlu mengingat kembali cara shalat yang sudah aku lupa karena lama aku tinggalkan”.
Baca Juga : Ngaji
Begitulah.. Berhubungan baik dan ajak dengan baik, dan do’akan mereka agar merubah hati mereka.
“Ya Allah Yang Merubah hati dan jiwa, ubah hati mereka pada ketaatan”.
Do’a itu penting dan sangat berpengaruh.. para ibu mestinya mendo’akan anaknya yang durhaka, para ayah mendo’akan anaknya yang durhaka, selamanya jangan sampai putus asa..
Do’a seperti nasehat…. Berdo’a lah..
Do’a kita pada keturunan kita itu berguna.. (Di lain kesempatan, Maulana Syekh Yusri menyampaikan: Sayyiduna Nabi ﷺ adalah pengkabulan do’a Sayyiduna Ibrahim ‘alaihissalam).
Kebaikan dan taufiq yang kamu jalani; boleh jadi adalah pengkabulan do’a salah satu kakek moyang kamu yang mungkin kamu tidak pernah lihat.
Sayyiduna al-Imam Abu al-Hasan asy-Syadzili rahimahullah yang banyak dan mendidik banyak generasi itu punya salah satu anak laki-laki yang peminum khamr.. Beliau terus mendo’akan dan sang anak tetap saja minum, sampai al-Imam meninggal..
Setelah al-Imam meninggal dunia, anak itu berubah jadi wali besar..
Do’a sang ayah dikabulkan setelah beliau meninggal..
Baca Juga : Selesai dengan Diri Sendiri
Jadi, do’a penting, terutama saat kamu tidak mampu menasehati, berbicara langsung atau merubah dengan tangan.. maka kamu bisa mendo’akan kebaikan, jangan mendo’akan keburukan..
Kamu perlu perhatikan hal ini..
Semoga kita & keturunan kita menjadi umat yang sesuai dengan harapan Nabi kita ﷺ, para guru kita & keluarga kita yang sholeh.. aamiin..
~ Faedah dars pagi senin, 15 Februari 2021M, majlis ke 101 kitab Dalil al-Falihin.