Milis ipnu_ajibarang, Kebebasan Diskusi di Dunia Maya

SEBELUM dunia maya ramai dengan hiruk pikuk perdebatan antara kadrun vs kampret. Atau sebelum banyaknya komentar-komentar negatif netizen terhadap suatu masalah membanjiri media sosial kita. PAC IPNU Kecamatan Ajibarang pernah mempunyai ruang diskusi bebas di dunia maya, tepatnya di mailing list (milis) ipnu_ajibarang@yahoogoroups.com.

Bagi yang tidak tahu, milis itu sebuah grup diskusi tapi mengirim dan membalasnya menggunakan email. Mirip seperti grup WhatsApp, cuma diskusinya menggunakan email, dibalesnya pun bergantian nunggu anggota grup membuka email, tidak harus online bareng.

Dibuat tahun 2006 setelah pelatihan pengenalan internet di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, milis ipnu_ajibarang memiliki 50 lebih anggota aktif, yang tersebar di Jakarta, Jogja, dan tentu saja Ajibarang.

Seingat saya, waktu itu belum ada organ NU yang secara resmi membuat ruang diskusi di Internet, apalagi membangun cyber army seperti yang sekarang marak. Karena jaringan internet memang belum seluas seperti sekarang. Jadi bisa dikatakan milis ipnu_ajibarang pertama dan satu-satunya di wilayah Banyumas.

Yang menarik, berdasarkan data terakhir yang tersimpan antara 2007-2009, menunjukan terdapat seribu lebih tulisan dengan bermacam tema di milis tersebut. Tulisan itu dihasilkan dari saling balas thread atau tulisan utama. Biasanya, ada yang membuat thread kemudian dibalas, lalu tulisan balasan dibalas lagi, sampai pembahasan berhenti.

Tema yang muncul beragam, dari yang serius sampai guyonan receh memenuhi thread milis ipnu_ajibarang. kadang milis membahas tentang Filsafat, dengan ratusan balasan yang baru selesai berhari-hari. Waktu yang lain bicara tentang Tuhan, dengan segala kerumitannya. Kadang berkenalan dengan dunia mistik Jawa, dan tentu sering juga ngrasani tentang kinerja pengurus NU.

Model milis yang tidak mengharuskan anggotanya untuk membalas secara cepat membuat tulisan di milis berisi tulisan panjang dan mendalam. Beda dengan grup WA atau facebook yang lebih banyak diiisi tulisan reaksioner, membalas dengan cepat tanpa berpikir, atau malahan copy paste tulisan lain.

Baca Juga : Haji Backpacker, Film Travelling Sufistik

Pembahasan yang paling menarik didiskusikan tentu tentang filsafat dan ketuhanan, seperti yang banyak ditulis oleh Amin Roman wartawan senior, dan Ngutsman Mukromin yang sekarang berpofesi jadi dosen. Tulisannya bisa didiskusikan dalam milis berhari-hari. Menghadirkan lebih banyak tokoh dalam tulisan sebagai pembanding dan penguat argumen. Dari Habermas, Derrida, Al Ghazali, Gus Dur, Soekarno, bahkan Nabi khidir.

Dan yang lebih menarik, diskusi di milis ini sangat bebas. Masing-masing anggota milis bisa menolak, menerima, atau bahkan non blok. Dengan catatan mempunyai argumen yang dituliskan. Dan nanti akan dikomentari lagi dengan tulisan, itulah diskusi di milis. Tidak seperti di media sosial sekarang yang lebih banyak ribut-ribut nggak jelas.

Sayangnya sejak 2010 akhir, milis ipnu_ajibarang telah berhenti. Datangnya facebook dan menguatnya google membuat milis yahoo tumbang. Apalagi dengan hadirnya smartphone yang mempermudah akses internet. Model diskusi dengan tulisan mendalam digantikan dengan status facebook dan komentar di facebook yang lebih singkat. Kalaupun ada yang menulis mendalam, jarang ada yang kuat baca.

Sepuluh tahun kemudian giliran Yahoo! Groups selaku penyedia layanan milis dinonaktifkan pada 15 Desember 2020. Alasan dari penutupan layanan ini adalah menurunnya jumlah pengguna selama beberapa tahun belakangan. Tak hanya itu, banyak pengguna yang diketahui beralih ke layanan lain. Hal ini membuat pengguna Yahoo! Mail yang tergabung dalam mailing list atau milis Yahoo! Groups mesti segera bermigrasi. Dengan demikian milis ipnu_ajibarang resmi tinggal kenangan.

Sekarang jejak milis ipnu_ajibarang hanya bisa ditelusuri dari anggotanya yang tersebar ke berbagai bidang. Sebagian besar terjun ke dunia tulis menulis. Seperti Amin Roman yang menjadi Pemred media online di Pemalang, Indra Purnama menjadi Tenaga Ahli Pendamping Desa,  Agus Uan youtuber profesional, atau Mahbub F Wibowo penulis skenario sekaligus bos warung kopi.

Sementara itu saya dengan anggota milis yang lain, Susanto dan M Khoeroni Rosyid memilih ikut membangun nubanyumas.com dan luarkotak.org yang diharapkan bisa menjadi dokumentasi pemikiran dan tradisi yang bergeliat dinamis di kalangan NU Banyumas. Supaya pemikiran itu tidak hilang tanpa bekas, tapi bisa tersebar dan bermanfaat bagi warga NU Banyumas pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. (*)

Exit mobile version