Hikayat CD Dewolak Walik

Setelah penggabungan PC IPNU Banyumas dan PC IPNU Purwokerto menjadi PC IPNU Kabupaten Banyumas. Geliat pengkaderan lewat Makesta menjadi program utama kepengurusan baru ini. Tidak ada yang baru sebenarnya, hanya saja karena wilayah kerja sekarang lebih luas maka kegiatan menjadi begitu padat.

Dengan wilayah baru tersebut, pengurus yang tinggal di Banyumas bagian barat akan sangat kesulitan menjangkau wilayah timur jika ada kegiatan di sana. Jangan membayangkan pengurus IPNU tahun 1993-1995 kondisinya seperti pengurus jaman sekarang. Yang punya motor saja bisa dihitung jari. Telepon genggam jelas belum ada.

Akhirnya saat makesta, seluruh instruktur dari PC menginap di tempat kegiatan. Oiya, ini mungkin penting, Makesta di jaman itu berlangsung minimal 3 hari. Dengan peserta yang selalu berjumlah banyak.

Tapi celakanya, waktu untuk mengadakan makesta biasanya di hari-hari libur sekolah. Yang artinya, pelaksanaan makesta itu hampir bersamaan di seluruh Kabupaten Banyumas.

Bisa dibayangkan, kebanyakan instruktur saat musim makesta tidak pulang ke rumah, tapi langsung ke tempat makesta berikutnya.

Slamet Ibnu Ansori, ketua Departemen Pendidikan dan Kader PC IPNU Kabupaten Banyumas saat itu, punya pengalaman menarik saat makesta.

Saat itu jadwal makesta sangat padat, Instruktur Makesta PC IPNU Kabupaten Banyumas sudah seminggu tidak pulang. Beberapa dari instruktur itu terlihat tidak berganti pakaian. Hanya memakai kaos saat istirahat, dan kemeja yang sama saat acara berlangsung.

Slamet iseng-iseng bertanya ke Amin Nurochman, ketua Departemen Pers dan Penerangan PC IPNU Kabupaten Banyumas saat itu yang jadi tim Instruktur Makesta.

Slamet : Min, ko deneng nganggone klambi kuwe bae, apa ora nggawa klambi ganti?

Amin : Ora koh Met, ujaku sedela jebule bablas seminggu

Slamet : Lah berarti seminggu kiye ko ora ganti daleman?

Amin : Ya ora kowh Met, mulane CD (celana dalem) ne tek wolak walik..

Slamet : CD ne de wolak walik piwe maksude?

Amin : Iya owh, dina pertama nganggo biasa. Dina berikute dewalik sing mburi dadi ngarep. Dina berikute maning, dewalik sing njero dadi njaba, kaya kuwe terus tekan seminggu…

Slamet : Oalaahhh… Semprul… Pada karo nyong jebule.. (*)

Exit mobile version