Puisi  

Gila Negeriku

Kumpulan Puisi Adi Nugraha

Kematianmu

Alangkah baiknya sambil telentang
Diganjalkan oleh bulatan tanah
Rumah yang sederhana
Lantai tanpa alas

Baju yang tanpa jahitan
Hanya ikatan tali saja untuk menyambungkannya
Suara yang dulu sering kita dengar
Dan kini hanya akhir dari semuanya

Kau lupakan suara itu
Kau acuhkan suara itu
Ingat suara itu adalah sering kau dengar saat dilahirkan
Dan suara itu didengar saat ini

Hari tubuhmu tidak ada kau huni
Tubuhmu hanya sebuah bangkai
Amalmu dan dosamu akan menjadi pemenentuan
Dari semua yang kau perbuat.

Ibu sayang

Ketika malam dingin ini
Menusuk kelabu
Dari perjalanan yang jauh
Sedikit rindu akan rumah

Ibu yang saat ini kusayang
Orang yang paling sayangi
Mentari senja yang indahnya

Bersama

Suara yang terhentak
Bergelidingi satu batu
Angin yang tertiup pelan
Daun yang kuning terdampar

Sepasang kekasih yang tertawa
Ayah dan Anak sedang beragumen
Dua sahabat yang saling memegang pundak
Aku iri kebersamaan mereka

Baca Juga : Wanita Dalam Bayang

Gila Negeriku

Hujan yang deras
Menyelimuti malam yang gelap
Suara bergerumuh
Air turun mencium tanah

Rumah kokoh yang menyelimuti
Rumah saung yang tersakiti
Yang serakah akan terus bertahan
Yang pasrah akan terus tertindas

Masa pandemi yang terus dihantui
Hingga masa tahun terakhir
Ekonomi yang terus menurun
Politik yang terus membabi buta

Waktu Kecil

Mata terdenyut-denyut
Tubuh telah lelah
Terkuras dengan oleh waktu
Hanya tersisa tenaga saja

Kala itu aku tidak tinggal
Bersama orang tua
Tanah kampung permata
Sejarah masa kecil

Exit mobile version