Kematianmu
Alangkah baiknya sambil telentang
Diganjalkan oleh bulatan tanah
Rumah yang sederhana
Lantai tanpa alas
Baju yang tanpa jahitan
Hanya ikatan tali saja untuk menyambungkannya
Suara yang dulu sering kita dengar
Dan kini hanya akhir dari semuanya
Kau lupakan suara itu
Kau acuhkan suara itu
Ingat suara itu adalah sering kau dengar saat dilahirkan
Dan suara itu didengar saat ini
Hari tubuhmu tidak ada kau huni
Tubuhmu hanya sebuah bangkai
Amalmu dan dosamu akan menjadi pemenentuan
Dari semua yang kau perbuat.
Ibu sayang
Ketika malam dingin ini
Menusuk kelabu
Dari perjalanan yang jauh
Sedikit rindu akan rumah
Ibu yang saat ini kusayang
Orang yang paling sayangi
Mentari senja yang indahnya
Bersama
Suara yang terhentak
Bergelidingi satu batu
Angin yang tertiup pelan
Daun yang kuning terdampar
Sepasang kekasih yang tertawa
Ayah dan Anak sedang beragumen
Dua sahabat yang saling memegang pundak
Aku iri kebersamaan mereka
Baca Juga : Wanita Dalam Bayang
Gila Negeriku
Hujan yang deras
Menyelimuti malam yang gelap
Suara bergerumuh
Air turun mencium tanah
Rumah kokoh yang menyelimuti
Rumah saung yang tersakiti
Yang serakah akan terus bertahan
Yang pasrah akan terus tertindas
Masa pandemi yang terus dihantui
Hingga masa tahun terakhir
Ekonomi yang terus menurun
Politik yang terus membabi buta
Waktu Kecil
Mata terdenyut-denyut
Tubuh telah lelah
Terkuras dengan oleh waktu
Hanya tersisa tenaga saja
Kala itu aku tidak tinggal
Bersama orang tua
Tanah kampung permata
Sejarah masa kecil